Saat Reses Mulia, Warga Polonia Harap Angkutan Umum Beroperasi ke Daerahnya

Saat Reses Mulia, Warga Polonia Harap Angkutan Umum Bisa Beroperasi ke Daerahnya

topmetro.news – Sejumlah warga yang tinggal di Kelurahan Polonia, Medan Polonia meminta pemerintah melalui anggota DPRD Medan, Mulia Syahputra Nasution untuk mendorong agar angkutan umum kembali diaktifkan masuk ke kampung mereka.

Kepala Lingkungan XI Kelurahan Polonia, Suratman mengatakan hal itu saat mengikuti kegiatan reses Masa Sidang I Tahun Keempat Tahun Anggaran 2023 anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Gerindra Mulia Syahputra Nasution, di Jalan Starban Gang Lurah, Minggu (12/2/2023).

“Pasca tidak beroperasinya angkutan umum masuk ke Jalan Starban, langkah warga menjadi terbatas. Dulu ada angkot, tapi sekarang sudah gak ada lagi. Mau nyeberang berbatasan dengan eks Bandara Polonia, berbenturan sama AURI. Sebelah barat berbatasan dengan Sungai Babura. Karena selama ini angkot ini lah akses satu-satunya buat warga keluar masuk di Jalan Starban ini. Mohon pak Mulia mencarikan solusinya,” ungkapnya.

Selain Suratman, Kepala Lingkungan XIII, Sukimin mempertanyakan soal kelanjutan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang berjalan dua tahun lalu. Sebab, di masa sisa jabatannya yang tinggal beberapa bulan ke depan, warga yang sudah terdata menagih janji.

“Bukti-bukti kita lengkap, tapi realisasinya belum ada sampai sekarang. Mohon penjelasannya pak,” tambahnya.

Penerangan Lampu

Susanti, warga Jalan Starban Gang Terusan meminta penerangan lampu di tempat tinggalnya dengan tiang. Sebab, tiang ada selama ini merupakan swakelola warga yang terbuat dari batang bambu dan kurang layak.

“Di sana ada sawah, takutnya ada ular yang membahayalan anak-anak kami pak Mulia,” imbuhnya.

Menjawab permohonan Susanti, anggota DPRD Medan Mulia Syahputra Nasution memintanya mengirimkan lokasi yang tepat agar ketika informasi ini diteruskan ke Dinas Perhubungan Kota Medan bisa langsung dieksekusi. Pasalnya, Kadis Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis, sangat responsif orangnya.

“Menjawab persoalan DTKS, Kepala lingkungan harus menyampaikan informasi secara utuh ke masyarakat. Karena DTKS ini tolak ukur agar masyarakat mendapat bantuan. Karena masyarakat sekarang sudah trauma, setiap di data tapi gak pernah dapat bantuan. Saya bukan menyalahkan kepling, tapi sampaikan informasi utuh. Dan ini harus menjadi evaluasi kecamatan, kelurahan dan lingkungan,” jelasnya.

“Soal angkutan umum yang diminta pak Suratman, nanti saya akan koordinasikan lagi instansi terkait. Semoga kegelisahan warga Kelurahan Polonia saat ini bisa teratasi dan pertumbuhan ekonomi di daerah ini bisa tumbuh dan berkembang,” bilang Mulia.

Pada kempatan itu, Kabid Sosial Dinsos Kota Medan Ananda, menyampaikan ada sejumlah program yang tengah difokuskan pihaknya yaitu Bantuan Sosial Tunai (BST) khusus lanjut usia (Lansia) dan BST Disabilitas.

“Saat ini kami lagi memperbaiki aplikasinya karena ada eror sedikit. Nanti kalau aplikasinya sudah bagus, silakan mendaftar melalui aplikasi tersebut agar jelas pendataannya. Kalau bapak dan ibu gak paham sistem digitalisasi ini, bisa minta bantuan anak, cucu atau tetangga yang paham dengan teknologi aplikasi,” sebutnya.

reporter : Thamrin Samosir

Related posts

Leave a Comment